Alasan Mengapa Anak Muda Sering Menggunakan Media Sosial


Terdapat empat alasan yang utama mengapa para remaja menjadi sering menggunakan media sosial, yang pertama ingin mendapat perhatian dari orang lain. Berdasarkan hasil penelitian dari jasa social media marketing yakni sebagian para remaja menyukai kegiatan seperti berbagi informasi di sosial media. Berbagi informasi tersebut bertujuan agar mendapatkan perhatian. 

Remaja terkadang juga mengeluhkan mengenai oversharing yang dilakukan dari pengguna media sosial lain. Padahal, para remaja juga seringkali berbagi informasi yang sifatnya pribadi di dalam media sosial itu sendiri.

Alasan yang kedua yakni remaja saat ini ketika akan memutuskan sesuatu kerap meminta pendapat dari rekan-rekannya. Hal tersebut akan terlihat wajar apabila di dunia nyata. Namun, menjadi terlihat berlebihan apabila hal tersebut dilakukan di media sosial, selain itu dengan adanya media sosial para remaja akan selalu meminta pendapat kepada rekannya untuk berbagai hal yang tidak penting.

Contohnya semacam, para anak muda hendak terus menjadi kerap buat menggunggah sesuatu gambar ataupun video cuma buat memandang pendapat yang diberikan oleh temantemannya. Apabila orang memperoleh banyak pujian ataupun memperoleh“ like” di instagram, hendak membuat orang jadi merasa terkenal. Perihal tersebut bisa menampilkan kalau media sosial jadi penanda kepopuleran. Para anak muda hendak merasakan suatu" kepuasan intrinsik" apabila anak muda tersebut terkenal di media sosial.

Setelah itu alibi yang ketiga bisa meningkatkan citra diri. Media sosial sesungguhnya tidak bisa mendeskripsikan individu seseorang pengguna secara merata, hingga dari itu para anak muda menjadikan media sosial bagaikan penumbuh citra positif. Anak muda cenderung hendak membagikan kesan yang positif dikala di media sosial serta hendak berharap kalau orang lain hendak memandang semacam apa yang orang harapkan. 

Setelah itu yang terakhir merupakan menimbulkan kecanduan. Anak muda hendak hadapi kesusahan dari perihal yang dicoba. Orang" terjebak" ke dalam bundaran drama media sosial yang pada realitasnya orang tersebut pula tercantum pelakon drama.

Fenomena yang lain yang terjalin pada pengguna media sosial instagram merupakan instagram bisa tingkatkan faktor self- promotion ialah kala memandang gambar bagus diterbitkan oleh rekannya di instagram, hingga metode orang buat mengatur perasaan soal diperlukannya eksistensi diri merupakan dengan mempublikasikan gambar yang lebih baik. Orang hendak terpacu buat terus mempublikasikan gambar yang lebih baik, lebih baik, serta senantiasa lebih baik. 

Instagram juga dapat mengurangi perasaan dan penghargaan diri sendiri (self-esteem) hanya karena hal-hal sederhana, seperti jumlah likes dan comment. Hal ini diungkap dalam artikel jasa social media marketing yang ada di Indonesia. Individu akan menghapus foto yang tidak mendapat cukup banyak likes dan comment, serta mengatur segalanya seperti mengatur kapan waktu yang tepat untuk posting dan mengatur caption yang sempurna untuk dipublikasikan. Bahkan individu tersebut akan mencatat caption yang akan digunakan di notepad ponsel pintarnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Bisnis Digital di Indonesia

Membuat Company Profile yang Memaparkan Rencana Pengembangan Manajemen Risiko

Membuat Company Profile yang Menggambarkan Perjalanan Bisnis Anda